Prinsip-Prinsip
Motivasi Belajar
Ada 17 prinsip motivasi belajar, diantaranya adalah:
1. Pujian Lebih Efektif daripada Hukuman
Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat
menghargai apa yang telah dilakukan.
2. Semua siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang harus
mendapat pemuasan.
Kebutuhan-kebutuhan itu menyatakan diri dalam berbagai bentuk yang berbeda.
3. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi
yang dipaksakan dari luar.
Kepuasan yang dapat oleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada didalam
dirinya sendiri.
4. Jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keingina) memerlukan usaha
penguatan (reinforcement).
Apabila suatu perbuatan belajar mencapai tujuan, maka perbuatan itu perlu
segera diulang kembali beberapa menit kemudian sehingga hasilnya lebih mantap.
5. Motivasi mudah menjalar dan menyebar luas terhadap orang lain.
Guru yang berminat tinggi dan antusias akan mempengaruhi para siswa
sehingga mereka juga berminat tinggi dan antusias.
6. Pemahaman yang jelas tentang tujuan belajar akan merangsang motivasi.
Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya,
perbuatannya kearah itu akan lebih besar daya dorongnya.
7. Tugas-tugas yang bersumber dari diri sendiri akan menimbulkan minat yang
lebih besar untuk mengerjakannya ketimbang bila tugas-tugas itu dipaksakan oleh
guru.
Apabila siswa diberi kesempatan untuk menemukan masalah sendiri dan
memecahkannya sendiri, ia akan mengembangkan motivasi dan disiplin yang lebih
baik.
8. Pujian-pujian yang datangnya dari luar (external rewards) kadang-kadang
diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
Berkat dorongan orang lain, misalnya untuk memperoleh angka yang tinggi,
siswa akan berusaha lebih giat karena minatnya menjadi lebih besar.
9. Teknik dan prosedur mengajar yang bermacam-macam itu efektif untuk
memelihara minat siswa.
Cara mengajar yang bervariasi ini akan menimbulkan situasi belajar yang
menantang dan menyenangkan.
10. Minat khusus yang dimiilki oleh siswa berdaya guna untuk mempelajari
hal-hal lainnya.
Minat khusus yang telah dimiliki oleh siswa, misalnya minat bermain bola
basket, akan mudah ditransferkan kepada minat dalam bidang studi atau dihubungkan
dengan masalah tertentu dalam bidang studi.
11. Kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang minat para siswa yang tergolong
kurang tidak ada artinya bagi para siswa yang tergolong pandai.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat abilitas pada siswa tersebut.
12. Tekanan dari kelompok siswa umumnya lebih efektif dalam memotivasi
dibandingkan dengan tekanan atau paksaan dari orang dewasa.
13. Motivasi yang tinggi erat hubungannya dengan kreativitas siswa.
14. Kecemasan akan menimbulkan kesulitan belajar.
15. Kecemasan dan frustasi dapat membantu siswa berbuat lebih baik.
16. Tugas yang terlalu sukar dapat mengakibatkan frustasi sehingga dapat menuju
kepada demoralisasi.
17. Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan toleransi yang berlainan
Artikel lain yang bisa anda baca:
11 Penyakit yang Perlu dihindari Guru
Pendidikan yang Otoriter
11 Penyakit yang Perlu dihindari Guru
Pendidikan yang Otoriter
Soal UKK Matematika
Melukis Sudut 30 derajat
Mengapa Pendidikan di Finlandia Terbaik di Dunia
Soal Kompetisi Matematika
0 komentar:
Posting Komentar