Pembelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika

Jumat, 22 Juni 2012

Nilai Raport Baik maupun Jelek adalah hasil dari Belajar



Belajar merupakan proses tingkah laku dari individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Burton berpendapat:

learning is a change in the indifidual and makes him more capable of dealing adequately wich his environment”. (W.H. Burton, The Guidance of learning activities, 1994).

Dalam pengetian ini terdapat kata change atau “perubahan”, yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilanya, maupun aspek sikapnya misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Keriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku dari individu yang belajar. 

Hasil dari belajar di Indonesia di tandai dengan raport/rapor. Rapor adalah buku yg berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, berfungsi sbg laporan guru kpd orang tua atau wali murid (KamusBahasaIndonesia.org) . Raport merupakan implementasi dari proses belajar yang telah di lalui siswa dalam kurun waktu tertentu. Sayangnya tidak  semua nilai raport itu memuaskan. Bagi yang nilainya bagus itu tidak masalah, tetapi yang nilai raportnya tidak bagus apakan itu pertanda proses belajar tidak berjalan???

Masalahnya yang sekarang muncul adalah jika anak itu memang belum mau “belajar”, di katakan belum mau karena terkadang ada beberapa anak yang memiliki intelgensi normal akantetapi nilainya kurang/ jelek. Anak yang seperti ini memerlukan penanganan khusus agar kemampuan yang anak miliki dapat keluar. Banyak aspek yang mempengaruinya diantaranya:
1.      Situasi keluarga yang kurang mendukung ( baik orang tua tunggal, ortu yang tidak harmonis)
2.      Situasi rumah yang kurang kondusif (lingkungan pasar, terminal)
3.      Ketidak tertarikan dengan guru yang mengajar
4.      Situasi teman yang tidak sesuai, atau terkadang siswa sendiri tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan kelasnya.
5.      Belajar dengan keterpaksaan (dipaksa masuk sekolah faforit, orang tua guru disitu)
6.      Tidakadanya perhatian dari orang tua (nilai bagus, nilai jelek  orang tua tidak ada respon)

Dan semua itu pada intinya semua anak bisa belajar dengan lebih baik asalkan pengajar/orang tua memberikan perhatian yang lebih. Dan dibuang jauh-jauh pernyataan KITA TAU TETAPI DIDAK MAU TAU dengan alasan apapun (pekerjaan/uang/dll). dan bayangkanlah masa depan anak didik kita dimasa depan dengan kesuksesanya...

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More